Puluhan Pasangan Nikah Massal Diarak Naik Becak dari Balai Serbaguna Kaliwates Menuju Pendopo Jember

Pasangan pengantin itu diarak naik becak menempuh jarak 3,6 kilometer.
Arak-arakan becak hias yang mengangkut pengantin itu sontak menjadi
tontotan warga di sepanjang jalan, banyak warga ada yang mengabadikan
arak-arakan itu memakai ponsel mereka.
Dodik (20 th) salah seorang peserta dari Desa Mundurejo Kecamatan
Umbulsari mengaku senang ikut nikah massal itu. "Karena gratis jadi
ikut saja," ujar Dodik
Tidak semua pasangan melangsungkan nikah siri. Tholib salah satunya,
warga Kelurahan Bintoro Kecamatan Patrang ini menikah lagi karena
sebelumnya cerai. Karena tidak memiliki uang untuk nikah secara resmi,
bapak kelahiran tahun 1968 tersebut menikah untuk yang kedua kalinya.
"Sebelumnya saya sudah nikah dan cerai, sekarang nikah yang kedua
kalinya dan untuk bayar biaya nikah secara resmi saya tidak memiliki
uang. Alhamdulillah dengan nikah massal ini saya bisa mendapat akta
nikah dari kementrian agama secara gratis," kata Tholib.
Lain halnya dengan Simin dan Sami'ah warga Desa Pakis Kecamatan Panti.
Pasangan tersebut menikah siri pada tahun 60-an dan hingga sekarang
belum memiliki surat resmi karena hasil bekerja sebagai buruh perkebunan
tidaklah cukup membayar biaya nikah resmi.
"Sudah lama sekali saya nikah, tapi siri dan sekarang saya ingin punya
surat nikah agar tercatat didokumen negara," ujar Sami'ah dengan Bahasa
Madura.
"Jika telah memiliki surat resmi, maka akan memudahkan mereka sendiri
untuk mengurusi surat surat termasuk jika ada masalah selain statusnya
saat ini semakin jelas," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Jember, Isman Utomo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar