Gus Syaiful Rizal : Penolakan Giant Supermaket Adalah Harga Mati
KALIWATES - Aksi penolakan berdirinya Giant Supermarket yang rencananya akan dibangun di atas bekas pabrik es peninggalan jaman Belanda, di Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, oleh ratusan massa simpatisan dan alumni Pondok Pesantren Assyidiqi Putri Jember pada Kamis (02/05/2013) merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
“Itu merupakan asset sejarah milik negara, yang tidak bisa diutak-atik. Penolakan ini adalah harga mati yang tidak bisa ditawar lagi,” kata Gus Syaiful Rizal pengasuh Pondok Pesantren Assyidiqi Putri Jember, sekaligus koordinator aksi penolakan.
Nada mengingatkan pada beberapa pihak yang terlibat dalam rencana pendirian Giant Supermaket pun sempat diungkapkan. “Jangan hanya demi kepentingan profit semata, Jember akan kehilangan asset sejarah peninggalan Belanda,” tegasnya.
Menurut keterangan Kapolsek Kaliwates Kompol Nurmala, Sik menjelaskan, “Dalam aksinya kemarin. ratusan massa mendatangi kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan ESDM Jember yang ada di Jalan Kalimantan untuk meminta penjelasan serta klarifikasi kepada Kepala Dinas dengan mendapat pengawalan dan pengamanan dari anggota Polsek Kaliwates sebanyak 10 orang dan dari ton Dalmas Polres Jember,” jelasnya.
Meski sudah mendapat penjelasan bahwa pendirian Giant Supermarket masih dalam tahap rencana dan belum ada permohonan dari pengembang atau investor, namun massa masih nampak belum puas, hingga melanjutkan aksinya ke kantor Pemkab Jember. Setelah bertemu dengan Kabag Humas Pemkab Jember Sandi Suwardi, massa juga meminta klarifikasi langsung terkait rencana pendirian Giant Supermaket yang terjadi, massa malah marah dan hampir bertindak anarkis.
“Massa yang marah, nyaris menyerang Kabag Humas dan berusaha menerobos barikade petugas kepolisian. Hal itu terpicu oleh statement Kabag Humas yang dianggap menyinggung perasaan massa. Massa menuntut agar Kabag Humas meminta maaf secara terbuka dan melalui media massa tentang statementnya tersebut. Emosi warga akhirnya berhasil dikendalikan, hingga memilih membubar diri setelah mendapat penjelasan dari Gus Syaiful Rizal selaku koordinatornya,” tegas Kapolsek Kaliwates. *** Polsek Kaliwates/Humas/Yudiantoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar